bener-bener trueee stori... ^^
Sering mendengar para lamer atau nubie berkoar (yang nota bener masih para ABG) mempublikasikan dirinya sebagai hacker membuat saya beranggapan bahwa menjadi seorang hacker dan sejenisnya adalah hal yang keren menurut anggapan mereka.
Mulailah menggauli baris demi baris kode layaknya seorang santri menghafal ayat-ayat demi ayat dalam Alquran.
heheh tapi sebenernya tujuannya kedepan gimana? menjadi seorang kriminal?? bongkar sistem orang, pencurian data, carding nyolong kartu kredit orang lain atau jadi seorang profesional? duduk manis depan komputer membuat aplikasi yang nantinya di pakai ribuan orang?
dan jika pikiran anda sehat tentu anda akan dengan serta masuk dalam insdustri perangkat lunak itu sendiri. Menjadi sistem analis, programmer atau penetration testing.
Sampe disini anda menjadi nyaman? merasa tidak sia-sia perjuangan anda khatamberbagai kode aneh. Saya rasa jawabnya pasti tidak!!
Jika anda beruntung mampu membiayai berbagai setifikat yang harganya lumayan dan anda beruntung, mungkin anda adalah orang yang keren dalam sebuah perusahaan :D ... tentu saja dengan jabatan Application Development, Systems Administration atau programmer yang benaung di bawah departement IT besar dengan gaji yang lumayan.
Lalu? yang ga beruntung?? kerja di tempat kaya di bawah ni T_T
Marketing melakukan segala cara untuk mendapatkan customer, termasuk *ngasal*Customer minta bisa selesai 6 bulan (padahal normalnya butuh 1 tahun lebih), marketing langsung dengan enteng jawab 2 bulan pun bisa selesai.
Kalau berhasil -> management dan marketing yang dapat reward & bonus, engineer gigit jarikalau gagal -> engineer yang disalahkan
... selamat Pagi dan sekian??
http://kelepon.wordpress.com/2011/10/20/sedikit-cerita-tentang-industri-perangkat-lunak/
28 November 2011
Sudah dengerkan cerita bayi kelindes truck dan warga cina diem doang?
http://www.youtube.com/watch?v=mJ8EXce0eqo
Video di atas itu di cina.. di indonesia juga ada
http://www.youtube.com/watch?v=kmyhvnaZ6fU&feature=youtu.be
Ada pendapat yang mengatakan bahwa di china memang banyak kejadian ketika seorang menolong, si penolong bisa saja terjerat hukum, di salahkan atau disuruh membayar biaya macem2 untuk mengurus korban.
Bukannya di kita juga sama? yang di tolong kadang-kadang tukang tepu, mau meres dll.
Hal2 diatas cuma excuse(alasan) yang dipakai org2 pengecut untk membenarkan tindakannya mengabaikan org yg sedang terkena bencana. Tolong jangan maklumi kemerosotan nilai kemanusiaan ini. Bukankah ini serupa dengan ketakutan masayarakat kita menolong seseorang krn takut dibebani biaya rumah sakit dan lain2? Saya sudah lama kesal dengan kepengecutan org2 semacam itu, tolong jangan tambahkan lagi alasan2 mereka untuk membenarkan kpengecutan mereka. Bisa bayangkan bila salah satu anggota keluarga kalian tertabrak dan orang2 mengabaikannya begitu saja dengan alasan2 diatas? Bisakah kalian memakluminya?!?
Tolong jangan sebarkan rasa saling curiga & syak wasangka seperti ini di Indonesia, isu ini hanya akan menambah kemerosotan moral. Kasian buat yg kebetulan mengalami kemalangan. Nasib mereka jd seperti istilah "sudah jatuh tertimpa tangga", sudah tertimpa musibah masih harus dicurigai dan dianggap ancaman pula. Tidak seharusnya kita mengabaikan keselamatan org lain atas dasar egoisme diri kita sendiri yg keburu berfikir negatif tentang para korban.
ketakutan seperti diatas, itu cuma minoritas kasus dibanding begitu banyak kasus pertolongan di Indonesia yang kebanyakan malah berakhir indah. Ane percaya kok kalo masyarakat indonesia lebih solider daripada China dan masih banyak yg bermoral dan menghargai nilai2 kemanusiaan, toh memang budaya dasar masyarakat kita suka tolong menolong dan persaudaraan. Buktinya masih banyak korban yg begitu menghargai pertolongan dari penolong dan menganggapnya saudara, bahkan rela memberikankan apapun terhadap penolongnya itu.
Bagaimanapun tidak ada kebaikan yang sia2, lagipula jangan keburu berfikir negatif sebelum bertindak, karena kita tidak akan pernah tau bagaimana akhirnya. Cukuplah niat tulus dan sikap spontan (tanpa berfikir yg jelek2 dulu tentang korban) untuk menolong org, jangan mengharapkan penghargaan atau kemudahan (karena dengan menolong sendiri kita sudah menerima konsekuensi untk "disusahkan").
Kalaupun pada akhirnya penolong dituduh macam2 oleh korban, percayalah tidak ada kebaikan yg sia2, cukuplah Tuhan yang mencatat kebaikan kita sbg penolong(toh kita tidak butuh penghargaan yg digembar gemborkan...).Bagaimanapun sebuah nyawa org yg kita tolong lebih berharga bahkan dibanding nama baik kita sendiri...Gak penting lah tuduhan seperti itu untuk dipermasalahkan, selama kita benar kita nggak blh takut, toh kebenaran itu akan terungkap dengan sendirinya.
Intinya menolong butuh keberanian & "kenekatan" (tp justru disitulah hebatnya), dan jika anda hanya mengharapkan pengakuan&penghargaan, jangan pernah menolong orang lain!
gw dari http://tinyurl.com/6h2basl oleh Abi Jamso pada 29 Oktober 2011 jam 2:10
Video di atas itu di cina.. di indonesia juga ada
http://www.youtube.com/watch?v=kmyhvnaZ6fU&feature=youtu.be
Ada pendapat yang mengatakan bahwa di china memang banyak kejadian ketika seorang menolong, si penolong bisa saja terjerat hukum, di salahkan atau disuruh membayar biaya macem2 untuk mengurus korban.
Bukannya di kita juga sama? yang di tolong kadang-kadang tukang tepu, mau meres dll.
Hal2 diatas cuma excuse(alasan) yang dipakai org2 pengecut untk membenarkan tindakannya mengabaikan org yg sedang terkena bencana. Tolong jangan maklumi kemerosotan nilai kemanusiaan ini. Bukankah ini serupa dengan ketakutan masayarakat kita menolong seseorang krn takut dibebani biaya rumah sakit dan lain2? Saya sudah lama kesal dengan kepengecutan org2 semacam itu, tolong jangan tambahkan lagi alasan2 mereka untuk membenarkan kpengecutan mereka. Bisa bayangkan bila salah satu anggota keluarga kalian tertabrak dan orang2 mengabaikannya begitu saja dengan alasan2 diatas? Bisakah kalian memakluminya?!?
Tolong jangan sebarkan rasa saling curiga & syak wasangka seperti ini di Indonesia, isu ini hanya akan menambah kemerosotan moral. Kasian buat yg kebetulan mengalami kemalangan. Nasib mereka jd seperti istilah "sudah jatuh tertimpa tangga", sudah tertimpa musibah masih harus dicurigai dan dianggap ancaman pula. Tidak seharusnya kita mengabaikan keselamatan org lain atas dasar egoisme diri kita sendiri yg keburu berfikir negatif tentang para korban.
ketakutan seperti diatas, itu cuma minoritas kasus dibanding begitu banyak kasus pertolongan di Indonesia yang kebanyakan malah berakhir indah. Ane percaya kok kalo masyarakat indonesia lebih solider daripada China dan masih banyak yg bermoral dan menghargai nilai2 kemanusiaan, toh memang budaya dasar masyarakat kita suka tolong menolong dan persaudaraan. Buktinya masih banyak korban yg begitu menghargai pertolongan dari penolong dan menganggapnya saudara, bahkan rela memberikankan apapun terhadap penolongnya itu.
Bagaimanapun tidak ada kebaikan yang sia2, lagipula jangan keburu berfikir negatif sebelum bertindak, karena kita tidak akan pernah tau bagaimana akhirnya. Cukuplah niat tulus dan sikap spontan (tanpa berfikir yg jelek2 dulu tentang korban) untuk menolong org, jangan mengharapkan penghargaan atau kemudahan (karena dengan menolong sendiri kita sudah menerima konsekuensi untk "disusahkan").
Kalaupun pada akhirnya penolong dituduh macam2 oleh korban, percayalah tidak ada kebaikan yg sia2, cukuplah Tuhan yang mencatat kebaikan kita sbg penolong(toh kita tidak butuh penghargaan yg digembar gemborkan...).Bagaimanapun sebuah nyawa org yg kita tolong lebih berharga bahkan dibanding nama baik kita sendiri...Gak penting lah tuduhan seperti itu untuk dipermasalahkan, selama kita benar kita nggak blh takut, toh kebenaran itu akan terungkap dengan sendirinya.
Intinya menolong butuh keberanian & "kenekatan" (tp justru disitulah hebatnya), dan jika anda hanya mengharapkan pengakuan&penghargaan, jangan pernah menolong orang lain!
Langganan:
Postingan (Atom)